Monday, March 9, 2015

The Most Unlucky Day


"The camera don't lie. You're coming back down and you really don't mind. You had a bad day.." - Daniel Powter

Siapa sangka liburan yang saya dan Puji nanti-nanti berakhir dengan luka lebam di kaki kiri? Karena suntuk dengan rutinitas sehari-hari, kami memutuskan untuk berlibur ke Pulau Pari dalam waktu satu hari alias PP. Malam sebelum keberangkatan, saya mengalami mimpi buruk (mungkin ini pertanda). Saya bermimpi ingin pergi berlibur, tapi banyak sekali alasan yang membuat saya kembali lagi ke rumah. Tidur yang tidak nyenyak itu harus saya akhiri pada jam 4 subuh dan satu setengah jam kemudian saya sudah berangkat menuju Muara Angke.


Setelah berjibaku dengan macetnya Ibu Kota, sampailah kami di pelabuhan tepat pukul 7.30 pagi. Melewati perkampungan nelayan membuat saya takjub. Demi apa pun! memasuki daerah Muara Angke sangat kotor dan bau. Kami melewati pusat pembuatan ikan asin di sana. Bambu penjemur ikan asin di atas, di bawahnya tumpukan sampah, dan di jalanannya tergenang air-air hitam yang baunya enggak ketulungan. Sepertinya itu sari-sari dari air laut bercampur sampah. Kami menyebutnya bau prengus. Bau ini benar-benar buat orang mabuk dan ingin muntah. Uweeeeek...

Menurut estimasi, mestinya kami masih memiliki waktu setengah jam sebelum kapal feri menuju Pulau Pari berangkat. Kami masih sibuk menertawai bau prengus itu, sampai akhirnya kabar buruk terdengar. Ternyata semua kapal yang melayani jasa penyebrangan ke Kepulauan Seribu sedang off! Pak Sholeh yang bekerja di sana bilang kalau sedang ada program service kapal sampai akhir April. OMG! Liburankuuuuuuu....


Luntang-lantung mencari hiburan, kami sepakat ke Gelanggang Samudera yang terletak di Ancol. Masuk ke sana kami merasa bau prengus itu masih menghantui. Ketika di cek, ternyata cairan prengus itu sudah menempel dan kering di motor Puji yang kami kendarai. Bahkan motor itu dikerubungi lalat! Alhamdulillah bukan pakai motor saya hihihihihi...

Kami mencari tempat makan di dalam, jatuhlah pilihan kami ke A&W. Tapi ternyata tempat makan siap saji itu baru dibuka pukul 10 atau sekitar 1,5 jam lagi. Akhirnya kita pindah ke McDonals yang buka 24 jam. Setelah makan saya merasa ada yang aneh dengan saya, saya cek ke kamar mandi dan ternyata benar. Saya Menstruasi! okeh, ada untungnya juga saya enggak ke pulau. Kalaupun saya ke sana, saya tidak bisa berenang karena mens.

Setelah makan, kami menuju Gelanggang Samudera atau Ocean Dream Samudera (ODS). Tiket masuknya sebesar 95 ribu rupiah per orang. Hari itu bukan hari libur, tapiiiii banyaaaaaak sekali anak TK beserta orang tua dan gurunya yang berlibur ke ODS. Biar begitu kami nekat membeli tiket. Masuk ke ODS, kami langsung menuju wahana Cinema 4D. Film yang diputar adalah The Lost World. Bangku yang kami duduki tidak bergerak dengan maksimal, kacamatanya buram, suaranya tidak jelas. Jadi, please jangan tanya saya apa cerita dari film tersebut.

Keluar dari sana kami ingin menonton atraksi singa laut, tapi pintu masuknya belum dibuka. Akhirnya kami mengantri wahana ubur-ubur. Setengah jalan mengantri, Puji berkata "ih kita lagi ngantri begini tau-tau atraksi singa laut dibuka," dan perkataannya jadi kenyataan. Nekat ingin nonton Singa Laut, dua perawan cantik ini melompati pagar antian dan langsung masuk ke arena singa laut.

Bersambung ke part 2 ....

No comments:

Post a Comment

Pages - Menu