Kita hanya bisa berencana dan Tuhan yang menentukan. Liburan yang direncanakan ke Pulau Pari, berakhir ke Ocean Dream Samudera (ODS). Kesialan kami (saya dan puji) sebelumnya sudah saya ceritakan di sini. Hingga kami berhasil menonton pertunjukan menggemaskan dari singa laut. Bahkan Puji mendapat ciuman seharga 20 ribu rupiah dari singa laut bernama Dewi.
Puas melihat atraksi singa laut, kami mengantri di atraksi lumba-lumba. Atraksi ini merupakan primadonanya ODS. Ibarat sinetron Mahabarata, atraksi lumba-lumba adalah Arjuna-nya. Eits, jangan senang dulu. Perjuangan antri di sini lebih dahsyat dari atraksi lain. Dari anak TK, Ibu-Ibu, bapak-bapak, sampai remaja semua bercampur baur di sini. Berhubung orang Indonesia tidak biasa mengantri, rasanya seperti desakan antrian zakat yang selalu jadi berita setelah hari raya Iedul Fitri. Luaaaarrrr Binasaaaa....
Atraksi lumba-lumba ini sangat mengagumkan. Namun durasinya sangat sebentar, berbanding terbalik dengan antriannya yang lama. Keluar dari arena, kami membeli Hop-Hop rasa sirsak yang ternyata asemnya bukan main. Karena atraksi aneka satwa sudah tidak main lagi, akhirnya kami kembali mengantri naik wahana ubur-ubur. Tidak berapa lama kami sudah duduk di dalam ubur-ubur. Kami dibawa naik turun dan berputar hingga kepusingan. Padahal kami berputar hanya beberapa menit, tapi entah mengapa rasanya sangat melelahkan.
Menjelang tutup ODS, kami berganti baju dan mencuci muka. Lalu menuju trade mark ODS yang berada di depan pintu masuk. Niatnya kami ingin berfoto di sana, tapiiiii banyak ibu-ibu tidak tahu diri yang duduk-duduk di depan trade mark. Ya Allah... ini ibu-ibu pikirannya gimana yaaaa? enggak liat orang-orang pada mau foto di situ? Astaga! Mau minta orang lain fotoin tapi kok hasilnya jelek. Alhasil kita selfie aja deh.
Sebelum pulang, kami menghabiskan senja di Ancol Beach City. Subhanallah... di pantai ini nyaman sekali rasanya. Tidak banyak orang, pasirnya putih, angin semilir, live music, plus lampu-lampu malam yang romantis abies. Tapi kenapa? Why? saya harus berbagi keromantisan itu bersama Puji? hahahahahahaha #kidding
Di sini lah puncak kesialan terjadi. Sekitar pukul 7 malam, kami keluar Ancol melalui pintu terjauh yang ada. Keluar dari sana, jalanan sangatlah sepi. Hanya ada kami. Berada di suasana yang sunyi senyap itu, tiba-tiba Puji berkata "We, bayangin kalau di sini ada begal motor," dengan suara yang mencekam. Refleks saya mempercepat laju motor dan tidak melihat jalanan licin di depan. Seketika motor oleng, lalu terjatuh pelan dan menimbulkan bunyi "plek" di jalanan yang becek tersebut. Kaki kami tertindih motor dan meninggalkan luka lebam yang sampai tulisan ini dibuat belum juga hilang. Sudah rencana liburan gagal, jatuh pula. What an unlucky day!
No comments:
Post a Comment