Friday, October 24, 2014

[REVIEW] LUCY MOVIE 2014

"The average person uses 10 % of their brain capacity. Today she will hit 100 %"

Tagline Lucy memang sangat menjual. Saya saja mau menonton Lucy karena membaca tagline-nya yang sukses buat saya penasaran. Terlebih setelah melihat genrenya Actions - Scifi - Thriller benar-benar membuat saya makin berekspektasi besar. Lalu bagaimana setelah menonton? Sayangnya saya harus terjatuh dari ekspektasi yang terlampau tinggi dan tak bisa bangkit lagi #eh! Sang sutradara, Luc Besson sepertinya ingin semua ide yang ia miliki masuk kedalam film yang hanya berdurasi 89 menit ini. Alhasil, beberapa ide itu justru tidak tereksplore dengan baik.
Dari yang saya lihat, ada 2 fokus utama dalam film Lucy yang dirilis 25 Juli 2014 lalu. Pertama, gambaran bagaimana bila kapasitas otak manusia dimaksimalkan hingga 100 persen. Kedua adalah bagaimana penjelasan ilmiah evolusi manusia dari yang kapasitasnya hanya sekian persen sampai 100 persen. Jujur saya lebih suka ide yang pertama. Dengan ide pertama, Lucy saya bayangkan penuh dengan adegan action seperti Iron Man atau Limitless. Ide kedua juga bagus, membuat saya teringat The Curious Case of Benjamin Button. Seandainya kedua ide ini dipisah dan lebih dimaksimalkan ceritanya, saya yakin pasti bagus!

Thursday, October 9, 2014

Review: The Maze Runner (2014)


Tahun 2014 sepertinya menjadi tahun baik untuk film-film adaptasi novel young-adult dengan tema dystopian. Sebut saja seperti sekuel The Hunger Game dan Divergent yang sukses menyedot minat penonton Indonesia. The Maze Runner tidak mau ketinggalan. Mengadaptasi novel trilogi James Dashner yang mulai terbit 2009 silam, The Maze Runner mengajak penonton menyusuri lika liku labirin yang sangat besar. Cerita berawal saat Thomas (Dylan O'Brien) terbangun tanpa ingat apa pun di sebuah tempat berdinding tinggi yang dinamai The Glade. Di sana terdapat puluhan remaja lelaki yang juga tak ingat apa-apa. Mereka bertahan hidup dari kiriman kotak makanan plus anggota baru yang dikirim setiap bulan oleh someone named W.C.K.D.
Dalam komunitas tersebut ada kelompok yang disebut The Runners. Setiap pagi, pintu di dinding tinggi yang mengitari The Glade akan terbuka lalu menutup kembali ketika senja. Saat itulah The Runners akan masuk ke labirin dan mulai memetakannya. Ketua The Runners, Minho (Lee Ki Hong) sudah memetakan labirin selama tiga tahun. Tapi setiap malam dinding labirin akan bergeser, sehingga jalur akan terus berubah. Terlebih ada makhluk setengah hewan setengah robot yang diberi nama The Griever, selalu muncul di malam hari. Namun rasa ingin tahu Thomas tidak surut. Ia nekat menyusul Minho dan Alby (Aml Ameen) sang ketua The Glade yang terluka parah di dalam labirin. Semalaman mereka harus melarikan diri dari serangan The Griever. Mengandalkan otak cerdasnya, Thomas berhasil membuat satu griever tergencet dinding yang sedang berubah. Mereka bertiga pun berhasi kembali ke The Glade dengan selamat.

Akibat kejadian itu mala petaka dimulai. Tiba-tiba ada kiriman berisi wanita bernama Teresa (Kaya Scooelario) membawa kertas bertuliskan "She's the last one ever" yang artinya pasokan makanan tidak akan ada lagi. Tak hanya itu, pintu di dinding sekitar The Glade tidak lagi menutup. Bila malam tiba, para Griever bisa saja menerkam mereka. Di balik carut marut itu ada petunjuk yang bisa membawa mereka keluar The Glade. Yaitu fakta bahwa Teresa mengingat nama Thomas dan ia membawa dua botol berisi cairan yang bisa memulihkan ingatan. Selain itu, di dalam tubuh griever yang mati terdapat tabung yang bisa menjadi kunci pintu keluar labirin. Setelah The Glade hancur diserang griever, mereka memutuskan untuk masuk ke labirin melawan para griever dan mencari pintu keluar. Berhasilkah mereka? berhasil doooonk hahahahaa :p

Pages - Menu