Saturday, March 12, 2016

[REVIEW] COMIC 8: CASINO KING PART 2


Staring: Indro Warkop, Arie Kriting, Babe Cabita, Ernest Prakasa, Ge Pamungkas, Kemal Pahlevi, Bintang Bete, Fico Fachriza, Mongol Stress, dan masih sangat amat banyak lagi.
Director: Anggy Umbara
Production: Falcon Pictures

 Arie Kriting, Babe Cabita, Bintang Bete, Ernest Prakasa, Fico Fachriza, Ge Pamungkas, Kemal Palevi dan Mongol Stress - See more at: http://hansdavidian.com/review-comic-8-casino-kings-part-2-kegaringan-paripurna/#sthash.DrfGOMDM.dpuf
 Arie Kriting, Babe Cabita, Bintang Bete, Ernest Prakasa, Fico Fachriza, Ge Pamungkas, Kemal Palevi dan Mongol Stress - See more at: http://hansdavidian.com/review-comic-8-casino-kings-part-2-kegaringan-paripurna/#sthash.DrfGOMDM.dpuf
 Arie Kriting, Babe Cabita, Bintang Bete, Ernest Prakasa, Fico Fachriza, Ge Pamungkas, Kemal Palevi dan Mongol Stress - See more at: http://hansdavidian.com/review-comic-8-casino-kings-part-2-kegaringan-paripurna/#sthash.DrfGOMDM.dpuf
Melanjutkan dari bagian pertamanya, film ini dibuka dengan adegan penangkapan Bos Indro, Interpol Chyntya, dan Satpam Ence oleh anak buah The King (Shopia Latjuba) dan dokter Panji Pragiwaksono. Rumah Bos Indro dihujani peluru dari helikopter tapi tidak ada yang kena sasaran satu pun, ujung-ujungnya malah dibius. Kenapa tidak dibius saja dari awal? Tanya kenapa??? Setelah sadar dari biusan (eh ada adegan sadarnya gak ya?) mereka dipaksa bertarung melawan petarung kuat dan menjadi obyek perjudian online internasional.

Di sisi lain, kedelapan comica (Arie Kriting, Babe Cabita, Ernest Prakasa, Ge Pamungkas, Kemal Pahlevi, Bintang Bete, Fico Fachriza, dan Mongol Stress) harus bertarung dengan para pemburu dan mahluk CGI yang ala kadarnya. Di lain tempat, Bos Indro dan Satpam Ence yang berhasil lolos dari pertarungan sebelumnya, berusaha untuk menghancurkan transmiter agar tempat mereka berada bisa dilacak polisi. Di sisi lain lagi, ada pemburu benda bersejarah serta seorang intelejen (Agus Kuncoro dan Candil) yang berpotensi menjadi tokoh antagonis di sekuel berikutnya. Duh pokoknya banyak deh -di sisi lain- lainnya. Sub plot yang bertumpuk-tumpuk ini jelas memusingkan penonton. Jadi gak usah pikirin ceritanya ya guys, coba nikmatin aksinya aja.

Thursday, March 3, 2016

REVIEW: GOD OF EGYPT (2016)

"Egypt has always been a paradise. But now, there is chaos. God of the air, you must protect the mortals," - Ra, God of The Sun.
Directed: Alex Proyas
Writter  : Matt Sazama and Burk Sharpless
Starring : Nikolaj Coster-Waldau, Gerard Butler, Brenton Thwaites, Chadwick Boseman, Elodie Yung, Courtney Eaton, Rufus Sewell, and Geoffrey Rush.


Film berdurasi 127 menit ini dibuka dengan monolog Bek (Breton Thwaites), seorang warga Egypt (i call it Egypt not Mesir, because of the tittle it self) yang menceritakan kemakmuran negerinya. Apalagi, hari itu Bek dan kekasihnya, Zaya (Courtney Eaton), serta ribuan rakyat Egypt akan menyaksikan prosesi penyerahan tahta raja dari Dewa Osiris (Bryan Brown) ke anaknya sang God of The Air, Dewa Horus (Nikolaj Coster-Waldau). Saat prosesi sedang berlangsung, datanglah Dewa Set (Gerard Butler), adik dari Osiris yang menjadi penguasa gurun. Bukannya memberi selamat pada sang ponakan, ia malah membunuh Osiris lalu mencongkel mata sakti Horus dan menyimpannya di tempat rahasia dengan sistem penjagaan yang ketat. Pada kekuasaan Set, penduduk Egypt sangat menderita karena diperlakukan seperti budak. Tak tahan dengan keadaan seperti itu, Bek dan Zaya berniat untuk mencuri mata Horus lalu memberikan kepada empunya yang sedang di perasingan.

Namun sayang, setelah berhasil mencuri satu mata Horus, Zaya malah tertembak anak panah seorang arsitek kepercayaan Set dan meninggal dunia. Demi menyelamatkan nyawa Zaya, Bek melalukan penawaran dengan Horus. Bek berjanji akan menuntunnya ke tempat satu matanya disimpan, dengan syarat Horus harus mengembalikan nyawa Zaya. Horus pun setuju dan petualangan mereka dimulai!

Pages - Menu