Sunday, November 22, 2015

[REVIEW] SPECTRE 007 (2015)




"For you I have to risk it all, cause the writing's on the wall" - Sam Smith

Director: Sam Mendes
Writers: John Logan, Neal Purvis, Robert Wade
Stars: Daniel Craig, Naomie Harris, Ralph Fiennes, Ben Whishaw, Dave Bautista, Christoph Waltz, Monica Bellucci, Ralph Fiennes, Lea Seydoux, Rory Kinnear, Andrew Scott, Stephanie Sigman

Dibuka dengan adegan festival kematian di Meksiko, Bond (Daniel Craig) kembali mengajak kita mengikuti pengalaman barunya di film James Bond ke 24 ini. Kali ini, Ia mendapat pesan dari sang bos, M terdahulu (Judi Dench), untuk terus menyelidiki sindikat kejahatan besar yang selama ini MI6 cari-cari. Bond menemui Lucia Sciarra (Monica Bellucci), janda cantik dari mantan salah satu anggota sindikat, dan ia memberitahu tempat perkumpulan sindikat. Bond langsung menuju ke tempat tersebut. Betapa terkejutnya ia mendapati sang ketua sindikat adalah Ernst Stavro Blofeld (Christoph Waltz), teman masa kecilnya yang dikabarkan meninggal 20 tahun yang lalu. Di sisi lain, terjadi merge antara MI6 dengan Intelijen Pemerintah Inggris yang diketuai oleh C (Andrew Scott), dan C ingin menghapus sistem '00' yang selama ini digunakan oleh MI6. Namun hal itu tidak memengaruhi Bond untuk menyelidiki sindikat kejahatan sampai ia bertemu dengan Madeleine Swann (Lea Seydoux), seorang dokter cantik serta anak dari mantan anggota sindikat. Dibantu Swann, Bond mengetahui nama sindikat itu adalah Spectre dan petunjuk lain yang menbawa mereka menuju hotel L'Americain di Moroco. Dari L'Americain mereka menemukan titik kordinat letak dari markas besar Spectre dan berencana langsung menghadapi Ernst Stavro Blofeld.

Saya bukan penggemar franchise serial James Bond, maka dari itu tidak banyak ekspektasi saya terhadap film Bond ke empat Daniel Craig ini. Menurut saya, sang sutradara terlihat sengaja mengusung plot yang klise. *SPOILER* Ceritanya adalah mencari sindikat kejahatan - organisasi ingin dibubarkan - bertemu wanita cantik - jatuh cinta - ternyata ketua sindikat adalah orang yang kita kenal - sang pacar disandera - berhasil selamat - dan keduanya bahagia selamanya. Sound like Mission Impossible: Rogue Nation right? Mungkin sang sutradara bermaksud menyimpan plot spektakuler untuk seri berikutnya.


Ada karakter yang mencuri perhatian saya. Yakni Lucia Sciarra, janda yang suaminya dibunuh oleh Bond. Menurut saya Lucia dan Bond lebih pas dari pada Bond dengan Dr. Swann yang terlihat seperti om dan keponakan. Dengan Lucia, ia terasa pantas mungkin karena umur yang tak terpaut jauh. Dan lagi pula, Lucia jauh lebih seksi. Sesuai dengan tipe wanita kesukaan Bond (sok tahu :D). Jalan ceritanya juga saya rasa lebih menarik jika Lucia jadi pendamping Bond. Bayangkan, seorang janda mantan anggota Spectre bekerja sama dengan anggota MI6 dengan tujuan pribadi masing-masing. Setelah berhasil menaklukkan Spectre, keduanya pun saling menghianati. Endingnya mati semua. Seru kan? ya kan? ya kan? *Maksa*

Aksi baku hantamnya lumayan buat deg deg ser. Terutama di scene pertempuran Bond dan Sciarra di helikopter, rasanya seperti diajak main Hysteria Dufan. Opening song dinyanyikan oleh Sam Smith dengan judul Writing On The Wall alias nyoret-nyoret tembok. Visualisasi opening song ala pop ballad ini terasa sangat feminin. Dipenuhi oleh tubuh atletis Daniel Craig dan lekukan tubuh wanita-wanita cantik. Banyak pula berseliweran tentakel-tentakel gurita yang menjadi lambang organisasi Spectre, dan didominasi oleh warna emas. Overall this movie is not so good but also not so bad, yaah lumayan lah hehehehe...

No comments:

Post a Comment

Pages - Menu